Diposting oleh : Antonius Handoko Kategori: Mengenal Santo-Santa - Dibaca: 13852 kali Minggu, 12 April 2015 - 21:33:10 WIB
Thomas ialah seorang murid yang selalu diidentikkan sebagai orang yang kurang percaya akan warta kebangkitan Yesus. Thomas mengatakan bahwa ia tidak akan percaya sebelum ia melihat buktinya dengan memasukkan jari tangannya ke dalam bekas luka Yesus. Apakah sikap kurang percaya dari Thomas ini ada dalam sepanjang hidupnya? Atau peristiwa ketidak percayaannya ini membuatnya dikenal sebagai rasul yang kurang percaya. Akankah ini seperti pepatah bahwa karena tinta setitik, rusak susu sebelangga.
Thomas lahir lahir di Galilea, tanggal lahirnya tidak diketahui dan kapan ia dipanggil juga tidak disebutkan dalam tulisan-tulisan Perjanjian Baru. Thomas banyak disebutkan dalam Injil Yohanes, ia memiliki nama lain yaitu Didimus yang berarti kembar. Pekerjaan Thomas adalah nelayan, namun ia tidak punya kapal sendiri. Ia semacam anak buah kapal yang bekerja pada seorang tuan. Menurut beberapa sumber kuno, Thomas hidup sederhana dan miskin dan hal inilah yang membuat ia bersikap hati-hati dan cenderung tidak mudah percaya.
Thomas sebenarnya adalah sosok yang pemberani, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." (Yoh 11:16) merupakan perkataan Thomas ketika para murid yang lain takut saat diajak ke Yerusalem. Thomas dengan berani berkata bahwa ia siap mati bersama-sama dengan Yesus sang Guru. Keberanian Thomas ini kurang menjadi perhatian bagi orang-orang Katolik yang mengakibatkan pemahaman akan rasul ini agak kurang tepat.
Perjumpaan dengan Yesus pada saat ia berkumpul bersama para murid yang lain membuat segala bentuk ketidak percayaan pada kebangkitan Yesus sirna. Thomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh 20:28). Rasa ragu berubah menjadi iman yang sangat besar akan Yesus yang bangkit dari kematian.
Thomas tidak meninggalkan tulisan atau surat sehingga pesan-pesan dari Thomas tidak dikenal. Kisah Thomas melaksanakan tugas rasulnya juga tidak dicatat. Menurut beberapa tradisi, Thomas menyebarkan kabar gembira ke arah Timur dengan mengikuti jalan para pedagang, yaitu ke Sirya, Armenia, Persia dan India. Thomas menerima mahkota kemartirannya di Madras, kota Malaipur. Thomas mati ditusuk tombak, dan relikiunya masih tetap ada sewaktu makamnya dibuka kembali pada tahun 1523.
Baca juga artikel berikut: