Diposting oleh : Ig. Elis Handoko SCJ Kategori: Sentilan Rohani - Dibaca: 2709 kali Selasa, 21 Juni 2016 - 10:44:52 WIB
Seorang guru yang sudah tua mengumpulkan murid-muridnya di sebuah ruangan. Ia bertanya, “Dari manakah sebaiknya kita memulai doa kita?”
Yang pertama menjawab, “Dari kebutuhan kita.”
Yang kedua menyahut, “Dari situasi batin kita. Ketika batin kita memuji, jiwa kita akan terbebas dari ketakutan dan terangkat kepada Allah.”
Yang ketiga menimpali, “Dari keheningan. Ketika diri saya hening, Allah bisa membuat saya merasakan kehadiran-Nya.”
Jawab si orang tua, “Anda masing-masing telah menjawab dengan baik. Akan tetapi, ingatlah! Doa itu dimulai dari Allah sendiri. Dia sendirilah, pribadi yang memulainya di dalam diri kita.”
Baca juga artikel berikut: